Al-Hadits-Hadits secara bahasa adalah baru atau juga kabar. Sunnah secara
bahasa artinya kebiasaan. Hadits atau sunnah adalah segala hal yang berasal
dari Rasulullah saw, baik berupa ucapan, perbuatan, isyarat ataupun
persetujuan. Para ulama menyepakati bahwa hadits sebagai dasar hukum yang kedua setelah Al-Qur’an.
Orang yang mengingkari Hadits Nabi Muhammad saw disebut ingkar sunnah dan dinyatakan
murtad. Firman Allah swt yang artinya :
“Barang siapa yang menaati rasul, sesungguhnya ia telah
menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta’atan itu), maka Kami
tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (Q.S. An-Nisa :80)
“Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yan dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S. Al-Hasyr: 7)
a. Hadits dibagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
1. Qauliyah, hadits yang didasarkan pada perkataan Nabi
Muhammad saw.
2. Fi’liyah, hadits yang
didasarkan pada perbuatan Nabi Muhammad saw.
3. Taqririyah, hadits yang didasarkan pada persetujuan Nabi
Muhammad saw, nabi membiarkan apa yang dilakukan para sahabat atas Al-Qur’an
dan hadits.
b. Fungsi hadits terhadap Al-Qur’an adalah sebagai berikut.
1. Mempertegas hukum-hukum yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
2. Memperjelas dan merinci ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum
pengertiannya.
3. Mewujudkan suatu hukum yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an,
secara prinsip tidak bertentangan dengan Al-Qur’an.
c. Kualitas-kualitas hadits dapat dilihat dari jumlah
perawinya, nilai sanadnya, ataupun segi perawi yang terakhir. Ditinjau dari
segi perawinya kualitas hadits dibagi menjadi sebagai berikut.
1. Hadits mutawatir, hadits yang diriwayatkan sejumlah orang
pada tiap tingkat sanadnya.
2. Hadits ahad, hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat
mutawatir.
d. Ditinjau dari segi nilai sanadnya hadits dibagi sebagai
berikut.
1. Hadits sahih, hadits yang memenuhi syarat, sanadnya
bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil, jujur, berkakhlak mulia, kuat
ingatan, tidak fasik dan kandungan hadits tidak cacat.
2. Hadits hasan, hadits yang bersambung sanadnya, tetapi
diriwayatkan oleh orang yang derajatnya kurang sempurna.
3. Hadits daif, hadits yang tidak memenuhi syarat sahih dan
hasan.
e. Ditinjau dari segi diterimanya hadits dibagi sebagai
berikut.
1. Hadits maqbul yaitu hadits yang pasti diterima.
2. Hadits mardud yaitu hadits yang tidak diterima.
Selain jenis hadits di atas ada jenis hadits yang merupakan
hadits yang disandarkan pada Nabi Muhammad saw, padahal itu bukan perkataan
atau perbuatan dari Nabi Muhammad saw, hadits ini disebut hadits maudhu’ atau
hadits palsu.
Jenis-jenis Al-Hadits
Reviewed by Rafi
Published :
Rating : 4.5
Published :
Rating : 4.5
3 comments:
makasih banyak atas ilmunya.
semoga bermanfaat dan penuh dengan keberkahan.
amin. mksih kunjungannya gan...
Makasih rangkumannya *thumb up*
Post a Comment